ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Enam Persoalan Pidato Ahok Kutip Al Maidah
Versi Rizieq Shihab
Ketika
dihadirkan jaksa sebagai saksi ahli, pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab
membeberkan isi pidato Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang
selama ini dianggap mengandung penghinaan terhadap agama.
"Pernyataan saya sebagai ahli mendapatkan
enam ungkapan bermasalah," kata Rizieq dalam sidang yang berlangsung di
Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
Poin pertama, Rizieq menganggap pidato yang
mengutip Al Maidah ayat 51 mempengaruhi keyakinan masyarakat, terutama umat
muslim, untuk tidak mempercayai siapa pun yang melarang untuk memilih pemimpin
non muslim.
"Pertama, “jadi jangan percaya sama orang”
maka siapapun yang mengatakan kalimat ini berarti telah mengatakan kepada
masyarakat jangan percaya pada siapapun juga untuk jangan percaya pada surah Al
Maidah 51 yang mengajak tidak memilih non muslim," kata dia.
Rizieq juga menilai ketika pidato, sebenarnya Ahok
sedang kunjungan kerja sebagai gubernur, bukan sedang kampanye pilkada Jakarta
periode 2017-2022.
"Kedua, “nggak pilih saya” ini memperjelas
pernyataan yg dilontarkan terdakwa dalam konteks pilkada. Itu nggak ada
hubungannya dengan perikanan. Itu berarti pilkada," kata dia
Ahok, kata Rizieq, juga sudah membuat penafsiran
tentang ayat suci di luar keyakinannya.
"Ketiga, “dibohongi pakai Al Maidah 51” siapa
yang dibohongi? Tentu orang Islam yang dengar pidato tersebut yang dipanggil
terdakwa dengan bapak dan ibu. Itu berarti Surat Al Maidah di sini dijadikan
alat kebohongan, tetapi juga sumber kebohongan. Jadi terdakwa mengatakan
dibohongi surat Al Maidah, berarti dibohongi Al Quran," kata dia.
Pernyataan Ahok juga dianggap melecehkan para
nabi, sahabat rasul, dan ulama.
"Siapa membohongi umat Islam? Ya nggak pakai
Al Maidah 51, siapapun dia. Karena terdakwa tidak menyebut si a dan si b. Siapa
yang dimaksud? Siapapun yang pakai Al Maidah 51 untuk menerangkan kepada umat
Islam untuk tidak memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin umat islam. Jadi
siapa saja, mulai nabi, para sahabat, begitu juga para ulama," kata dia.
"Keempat, “macam-macam itu” konotasinya bisa
disampaikan kepada orang atau kepada Al Quran-nya. Macam-macam itu surat Al
Maidah 51, berarti ini pelecehan," Rizieq menambahkan.
Dia menilai Ahok telah mempengaruhi keyakinan
masyarakat, terutama umat muslim, terkait larangan memilih pemimpin yang non
muslim.
"Kelima, “takut-takut,” maksudnya takut pilih
terdakwa nanti masuk neraka. Berarti konteksnya adalah pilkada. Sekaligus
melecehkan muslim yang memilih non-muslim sebagai pemimpinnya," kata Rizieq
"Keenam, “dibodohin” berarti bukan saja
disampaikan warga Pulau Seribu dibohongi Al Maidah, Ini semakin mempertegas
penodaan yang dilakukan terdakwa. Yang ingin saya sampaikan, kalau terdakwa
menyampaikan tanpa menyebutkan siapa orangnya, berarti ini mencakup semua.
Bukan hanya penodaan Al Quran, tetapi penghinaan rasulullah, nabi dan para
sahabat, dan seluruh umat muslim," kata dia.
Rizieq mengatakan Ahok sebagai non muslim tidak
bisa menafsirkan Al Quran secara sembarangan.
"Cukup dikatakan penodaan kalau seseorang
mengubah-ubah ajaran agama Islam, atau menghina prinsip dalam agama
Islam," katanya.
Sumber
: suara
0 Response to "Pantas Saja !!! Ternyata Ini , Enam Persoalan Pidato Ahok Kutip Al Maidah Versi Rizieq Shihab"
Posting Komentar