ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Hari-hari ini ramai viral
di sosial media video seorang Presiden yang salah ucap 'Laa haula walaa quwwata illa billah'.
Sebelumnya juga ada video ibu mantan presiden yang tergelincir lidah saat
mengucap asma Allah dalam pidatonya. Ada pula Ketum Parpol yang mendukung si
Penista Agama tergelincir lidah mengucap 'Nahi Mangkur'.
Peristiwa-peristiwa itu sudah seharusnya menjadi
renungan kita semua yang mendambakan keselamatan dunia dan akhirat.
Sebagai muslim kita sangat menginginkan mendapat
husnul khatimah, bisa mengucap kalimat Tauhid Laa ilaaha illallah di ujung
nafas kita. Tak salah ucap.
Agar tak salah ucap atau tergelincir lidah atau
malah kaku lidah saat sakaratul maut, maka sudah seharusnya hidup kita diisi
dengan ketaatan pada Allah, bukan malah menentang dan menantang, bukan pula
menghalangi jalan Allah, memusuhi penyeru agama Allah.
Jangan sampai akhir hidup seperti Firaun yang
mulutnya dibungkam malaikat Jibril dari mengucapkan Laa ilaaha illahllah.
Dari Sa'id bin Jubeir dari Ibnu 'Abbas radhiya'l-lahu' anhuma meriwayatkan: "Dua orang Sahabat
menghadap Rasulullah (bertanya tentang Firaun). Sabda Nabi SAW "Malaikat
Jibril menutup mulut Firaun dengan pasir, khuatir kalau-kalau akan mengucapkan:
laa 'ilaha illa'l-lah"
(Hadits Shahih, HR. Turmudzi [3107]; Ahmad [2145],
at-Tabari [11/163]; Ibnu Hibban [6215]; Nasa'i [6 / 363]. Dishahihkan oleh
Syeikh Albani dalam as-Shahihah [2015] dan Shahih Sunan Tirmidzi [2484].
Dishahihkan juga oleh Syeikh Syu'aib Arnouth, Tahqiq Shahih
Ibnu Hibban [14/98])
Baca Juga : Heboh! Presiden Jokowi Tidak Bisa Lafal "Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah"
Hadis di atas umumnya dapat kita temui pada
perbahasan ayat tenggelamnya Firaun, surah Yunus ayat 90, di mana Allah
berfirman: "Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka
diikuti oleh Fir'aun dan bala tenteranya, kerana hendak menganiaya dan menindas
(mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: Saya
percaya bahawa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani
Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).
"(QQ. 10: 90).
Pada saat-saat nazaknya, malaikat Jibril melihat
gelagat Firaun akan mempergunakan kesempatan dalam kesempitan. Allah Ta'ala
memerintahkan malaikat Jibril untuk menutup mulut Firaun dengan pasir, supaya
tidak boleh mengucapkan keimanan dan pertaubatannya. Akhirnya Firaun mati
dengan mulut menyon dan jauh dari rahmat Allah SWT (Tafsir Al-Kasyaf, 21 202).
Kerana iman dan taubat pada saat ini, tiada guna sama sekali.
Mengutip Tafsir Syeikh Sa'di, ada dua keadaan di
mana iman tidak berguna pada saat itu yakni beriman di hujung sakarat dan
beriman menjelang hari Qiamat, sesuai firman Allah dalam surah Al-Mu'min: 85.
فَلَمۡ يَكُ يَنفَعُهُمۡ إِيمَـٰنُہُمۡ لَمَّا رَأَوۡاْ
بَأۡسَنَاۖ سُنَّتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدۡ خَلَتۡ فِى عِبَادِهِۖۦ وَخَسِرَ هُنَالِكَ
ٱلۡكَـٰفِرُونَ
"Maka iman mereka tiada
berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah
Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah
orang-orang kafir." (QS 40: 85)
Jasad Firaun yang tenggelam di laut Allah selamatkan
utuh agar menjadi pelajaran (ibroh) bagi manusia terutama para penguasa sesudahnya
agar tidak menyombongkan diri sok kuasa dan berbuat semena-mena, memusuhi dan
mengkriminalisasi para ulama penyeru agama Allah.
"Maka pada hari ini kami
selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari
tanda-tanda kekuasaan Kami." (QS. Yunus: 92)
Sumber : portal-islam
0 Response to " Fenomena Penguasa Tergelincir Lidah & Kisah Malaikat Jibril Menyumpal Mulut Firaun . Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah"
Posting Komentar