ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh Polda Jatim prihal pendataan para ulama-ulama di jawa timur, membuat sejumlah ulama resah khususnya ulama-ulama di jatim. Pasalnya, dalam situasi seperti sekarang ini para Kiai khawatir pendataan tersebut akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mempertanyakan sikap Polda Jatim tersebut. Menurutnya, sikap polisi tersebut membuat kiai-kiai di Jombang resah.
"Karena kyai di Jombang resah, dan mereka diingatkan kaya jaman PKI. Kalau ulama di Jombang saja resah, bisa dibayangkan tempat lainnya," kata Hidayat, saat dihubungi, Sabtu (4/2).
Karena hal itu perlu ada klarifikasi secara tebuka dan jujur dari polri. Untuk apa dilakukan pendataan ulama-ulama, karena hal itu akan benyak menimbulkan keresahan. Permintaan klarifikasi ini juga dilakukan agar langkah polisi itu tidak akan menimbulkan kontroversi dimana-mana dan agar tidak ditunggangi oleh pihak ketiga yang bertujuan ingin memcah belah umat/bangsa, mengadu domba masyarakat dan agar tidak menimbulkan kecurigaan ulama dengan polri.
Baca Juga : Keluarga Cendana Turun Gunung : Kriminalisasi Habib Rizieq Oleh Polda Jabar Ditantang Tommy Soeharto
"Saya kira segera Kapolri memberi klarifikasi yang jujur dan terbuka. Kalau tidak ada perlunya, untuk apa pendataan ini?" ujar Hidayat Nur Wahid.
Lalu Irjen Boy Rafli Amar selaku Kadiv Humas Mabes Polri menegaskan bahwa pendataan yang dilakukan Polda Jatim tidak ada kaitannya dengan paham komunis. Dia berpendapat bahwa paham komunis sudah tidak ada lagi di Indonesia sekarang ini dan lagi pula itu sudah dilarang keras.
saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (4/2). Irjen Boy Rafli Amar menegaskan , “Kalau boleh saya luruskan, itu jangan disalahartikan kesaannya negatif. Itu bidang SDM dari Polri itu sifatnya hanya melakukan pengumpulan alamat bagi ulama-ulama yang nantinya akan diundang dalam kegiatan hari-hari besar,”
Polda Jawa Timur melakukan pendaataan tersebut semata-mata hanya untuk mengundang ulama-ulama saat perayaan hari besar islam.
Seperti kira ketahui bahwa sebelumnya polisi telah melakukan pendataan terhadap kiai dan ulama-ulama yang ada di jawa timur. Pendataan itu semua dilakukan karena atas dasar surat telegram yang telah ditandatangani oleh Karo SDM Polda Jatim, Kombes Wibowo. Dan Surat telegram tersebut tercatat bernomor ST/209/I 2017/RO SDM tertanggal 30 Januari 2017.
Namun, dengan adanya kegiatan pendataan ulama tersebut kemudian dikeluhkan oleh sepupu Gus Sholah yakni Kiai Mohammad Irfan Yusuf melalui akun facebooknya, beliau menyampaikan bahwa pendataan ulama-ulama tersebut membuat dirinya teringat dengan Zaman PKI dulu.
0 Response to "Ini Klarifikasi Mabes Polri , Soal Pendataan Ulama di Jawa Timur !!! "
Posting Komentar