ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Rencana kedatangan Raja
Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia, pekan depan begitu
menghebohkan. Selain membawa rombongan yang jumlahnya mencapai 1.500 orang,
orang nomor satu di Saudi itu juga membawa perabot mewah untuk digunakan di
Indonesia. Misalnya tangga berjalan dan mobil mahalnya yang sangat keren. Tapi
sayang, di balik kemewahan itu, Raja Salman punya janji yang belum terlunasi.
Yakni menyantuni korban yang tertimpa crane di Mekah. Hingga kini belum jelas.
Seperti diketahui, alat crane di Masjidil Haram
jatuh dan menimpa ratusan jamaah haji pada 2015 silam.
Sebanyak 107 orang meninggal dunia dan 238 orang
cidera. Dari jumlah itu, sebanyak 12 jamaah haji asal Indonesia meninggal dan
49 orang luka-luka.
Terkait insiden itu, Raja Arab menjanjikan
santunan sebesar satu juta riyal atau setara Rp 3,8 miliar untuk korban
meninggal dan 500 ribu riyal untuk korban luka-luka. Dia juga menjanjikan
memberangkatkan haji gratis bagi keluarga korban. Namun, setelah setahun lebih
berlalu janji ini belum juga terlaksana.
Nah, apakah kehadiran Raja Salman nanti akan ada
dialog tentang penagihan janji korban crane? Sepertinya tidak. Juru bicara
Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir atau
biasa disapa Tata,
menjelaskan komunikasi kedua negara akan fokus pada bidang ekonomi.
"Pertemuan ini akan
membahas kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi di luar konteks haji dan
tenaga kerja seperti kerja sama perdagangan dan investasi," jelas Tata,
saat juma pers di Kemenlu, Kamis (23/2).
"Arab Saudi juga melirik kerja sama tidak
hanya di bidang energi saja, tetapi juga pembangunan infrastruktur seperti
pembangunan jalan, penyediaan air bersih dan perumahan," tambahnya.
Bentuk kerja sama ini yang akan terus dikembangkan
kedua negara dan terus menjadi perhatian Indonesia. Selain itu, di kesempatan
sama akan lima MoU yang sudah disepakati kedua negara yang akan dipertimbangkan
untuk ditandatangani.
"Ada lima MoU yakni kerja sama budaya,
kesehatan, Islam dan wakaf khususnya dalam rangka promosi Islam moderat melalui
dakwah dan pertukaran ulama, pelayanan udara khususnya dalam rangka peningkatan
jumlah penerbangan, dan terakhir perjanjian pemberantasan kejahatan. Ada juga
MoU lain yang sudah dalam proses finalisasi," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Deding Ishak
mengatakan, kunjungan ini sangat bermakna sebagai bukti penghargaan Raja Salman
terhadap Presiden Jokowi dan umat Islam indonesia. "Ya kita berharap
selain meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang termasuk realisasi
santunan untuk korban crane yang sudah menjadi perhatian dari Raja
Salman," kata Deding kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Pengamat Hukum Internasional dari Unpad, Teuku
Rezasyah menyayangkan persoalan konsekuensi korban crane perlu dibahas pada
pertemuan nanti. Menurut dia, pemerintah punya tanggung jawab moral untuk
menagih utang itu.
"Sayang sekali kalau tidak ditagih,"
ujar Reza. Sebenarnya, pemerintah dapat menggunakan cara yang baik untuk
menagih kewajiban Raja. Tentunya, dengan cara diplomasi halus dengan nada tidak
menyudutkan Saudi.
Salah satunya, Kemenag perlu mengajak tokoh-tokoh
muslim, seperti dari MUI, atau dari ormas NU dan Muhammadiyah atau tokoh yang
dekat dengan pemerintahan Arab. Pemerintah juga perlu menjelaskan bahwa ketiadaan
santunan itu berdampak buruk pada keluarga korban. Seperti anak yang terlantar
karena tiadanya biaya pendidikan dan lain sebagainya. [jp]
0 Response to "Ternyata Ini Dia Janji Raja Salman Untuk Indonesia yg Belum Lunas"
Posting Komentar