ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memberikan klarifikasi
terkait keterlambatan dimulainya rapat pleno terbuka penetapan peserta
pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang
berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu 4 Maret 2017 kemarin.
Dalam rilis yang diterima wartawan pagi ini, Senin (6/3/2017),
KPU DKI mencoba menjelaskan duduk permasalahan dengan sejelas-jelasnya. Mulai
dari undangan yang diberikan kepada kedua paslon dan undangan kepada audiens.
Baca Juga : Wow Jurus Seribu Bayangan !!! Diprediksi Kalah, Pengamat Duga Ahok Sengaja Sudutkan KPU DKI sebagai Calon Kambing Hitam
“Untuk surat undangan yang disampaikan langsung ke paslon
melalui LO (liasion officer) di mana undangan paslon nomor urut dua
(Ahok-Djarot) disampaikan ke Bapak Irvan Habibie Pulungan dan undangan paslon
nomor urut tiga (Anies-Sandiaga) disampaikan ke Bapak Ramdani,” kata Kepala
Bagian Hukum, Teknis dan Hupmas KPU DKI, Sahruni di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Runi melanjutkan, jika surat undangan sudah tercetak agar
audiens diundang sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB. Agar pada pukul
19.30 WIB bisa dilaksanakan rapat pleno.”Ketua dan anggota KPU DKI dan panitia
sudah berada di lokasi beberapa jam sebelum acara dimulai. Makan malam untuk
paslon disiapkan diruangan VIP yang berada di lantai 1,” kata Runi.
Sedangkan acara akan berlangsung di Flores Ballroom Hotel
Borobudur yang terletak di lantai 1. Berikut “drama” dimulai hingga Ahok walk
out.”Pukul 19.00 WIB, Calon Wakil Gubernur nomor urut dua (Djarot) hadir
sendiri tanpa Bapak Basuki dan tidak lama Bapak Djarot keluar ruangan bersama
tim kampanye dan panitia KPU DKI tidak mengetahui ke mana Pak Djarot pergi,”
kata Runi.
Kemudian, paslon nomor urut tiga hadir di tempat acara dan
melakukan door press di depan ruang flores pada pikul 19.15 WIB. Pukul 19.30
WIB, Ketua KPU DKI Sumarno dan anggota KPU DKI lainnya sudah berada di ballroom,
sebentar diwawancarai dan kemudian ke ruang VIP khusus undangan KPU bukan
ruangan VIP paslon.
“Di jam yang sama, kami mencoba menghubungi LO paslon nomor urut
dua, Irvan Habibie (Ucok) namun tidak berhasil, rapat tidak bisa dimulai karena
kami menunggu semua paslon ada di dalam ruang rapat,” kata Runi.
Namun, pukul 19.50 WIB, tiba-tiba saja paslon nomor urut dua
masuk ke ruang Ballroom bertemu dengan salah satu anggota KPU DKI dan langsung
melakukan protes. Kemudian paslon nomor urut dua ke ruang VIP khusus undangan
KPU dan kembali melakukan protes kepada Ketua KPU DKI karena acara belum
dimulai.
Baca Juga : Gileeee… Sri Mulyani Marah Besar Ke Ahok !!!! Karena Dana APBD 2 Triliun Habis Sekejap Tanpa Jejak. Pura-Pura Tidak Tahu, Jawaban Tak Jelas Ahok Malah ...
“Kehadiran paslon nomor urut dua sebelum pukul 19.50 WIB tidak
diketahui oleh panitia karena tidak melalui jalur registrasi panitia seperti
yang dilakukan Bapak Djarot. Kemungkinan besar protokoler timses nomor urut dua
langsung mengarahkan Bapak Basuki ke ruangan yang disiapkan tim kampanye
paslon yang dimaksud,” kata Runi.
Dan pada akhirnya pukul 19.55 WIB lewat paslon nomor urut dua
meninggalkan ruangan acara Flores Ballroom.
Sumber : gemarakyat
0 Response to "Tragis !!! Klarifikasi KPU DKI Ini, Menyudahi Sinetron “ Walk Out” Ahok-Djarot yang Merasa Benar Sendiri"
Posting Komentar