ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Anwar Nasir menegaskan pihaknya
sudah menyarankan agar Khalid Basalamah tak berceramah pada pengajian Sabtu
(5/3) pagi di Masjid Shalahudin Sidoarjo. Saran itu disampaikan karena adanya
penolakan dari GP Ansor Sidoarjo.
Penolakan tak hanya kali ini terjadi. Pada
beberapa pengajian lain di Gresik, Surabaya, dan Mojokerto sekelompok
masyarakat juga menolak kehadiran Khalid Basalamah. "Menurut mereka isi
ceramah Khalid mendiskreditkan amaliyah Nadhatul Ulama," kata Anwar kepada Republika.co.id, Ahad (5/3).
Di sisi lain, polisi tidak bisa melarang siapapun
yang ingin beribadah atau mengadakan pengajian. "Pada prinsipnya kami
menjamin kebebasan beribadah, namun karena ada penolakan dari GP Ansor maka
disarankan penceramah diganti ustadz lain," imbuhnya. Sebelumnya Khalid
Basalamah dijadwalkan mengisi pengajian pagi dan tabligh akbar yang digelar
ba'da magrib.
Baca Juga : Gereja Dijaga, Kenapa Pengajian Dibubarkan?
Walau kedua belah pihak sudah berdialog namun pada
kenyataannya panitia tetap menghadirkan Khalid Basalamah. Khalid tetap mengisi
pengajian yang diadakan di Masjid Shalahudin Perumahan Puri Surya Jaya Land
Kecamatan Gedangan Sidoarjo.
Pengajian yang dimulai pukul 09.00 WIB itu pun
sempat diwarnai ketegangan lantaran sekitar seratus anggota GP Ansor mendatangi
masjid. Tapi Anwar menegaskan tidak ada pembubaran jamaah pengajian. Jamaah
tetap di masjid karena panitia hanya meminta Khalid menghentikan ceramah.
Apabila muncul protes dari kalangan jamaah,
menurut Anwar, itu adalah sesuatu yang wajar. Apalagi jamaah yang hadir pada
saat itu banyak yang berasal dari luar kota. "Kemarin yang tidak jadi
melihat Khalid Basalamah di Gresik, Mojokerto, Surabaya, dan kota-kota lain
sengaja datang ke Sidoarjo," jelas Anwar.
Publik terutama umat Islam
tersentak ada pengajian kok malah dilarang dan dibubarkan paksa oleh sekelompok
massa yang selama ini biasa jaga gereja kalau Natalan dengan dalih menjaga
toleransi. Tapi kok sesama muslim malah gak toleran?
Kejadian pembubaran pengajian ini menimpa Ustadz
Khalid Basalamah di Sidoarjo, Sabtu (4/3/2017) kemarin. Ini bukan kejadian
pertama kali menimpa Ustadz Khalid Basalamah yang dituduh "Wahabi"
dan isi ceramahnya "menebar kebencian".
Menanggapi berbagai penolakan ini, Ustadz
Khalid Basalamah menyatakan ia terbuka terhadap koreksi jika ada sesuatu yang
disampaikannya memang salah.
"Saya warga negara Indonesia, saya bukan PKI,
yang disampain jelas... Hampir 600 judul ceramah Alhamdulillah semua diupload
(di Youtube) bisa dilihat, cari satu-per satu, kalau ada yang salah berikan
masukan kepada saya," kata Ustadz Khalid Basalamah, seperti dilansir RisalahTv, Sabtu (4/3/2017).
Ia siap meminta maaf jika terbukti salah. Tapi
koreksi harus dilakukan secara jelas dan sesuai rujukan kitab.
Baca Juga : Melalui Situs Resmi nya NU Menjawab ....
"Saya perbaiki itu, saya minta maaf kalau
saya salah.. Seorang mukmin (harus) jelas hidupnya, nggak ada neko-neko (macam-macam). Benar (maka katakan)
benar, salah (ya) salah, selesai.. Gitu kan," katanya.
Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, semua lokasi
tempatnya mengisi kajian sudah diumumkan di medianya, terutama yang di Jakarta.
Terbuka bagi yang mau mendatangi.
Ia juga menunjukkan kitab rujukan yang dibahas di
kajiannya.
"Apanya itu dibilang memecahkan umat, takfiri
lah, kapan pernah saya kafirkan orang (Muslim)?" tegasnya.
Ustadz Khalid Basalamah kemudian menyampaikan,
seseorang yang diserang fitnah (tuduhan bohong), caci-maki dan hal buruk
lainnya agar dibalas dengan senyum, karena menurut syariat orang yang difitnah
akan menerima "transfer pahala".
0 Response to "Ustadz Khalid Basalamah Minta Kritikan Yang Ilmiah: Ada 600 Ceramah di Youtube, Silahkan Tunjukan Kalau Ada Salah. Kapolresta Mengaku Bahwa Pihaknya Sudah ...."
Posting Komentar