ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Siapa yang tak kenal
dengan Dr. Zakir Naik, juru da’wah Islam (Da’i) internasional dan pakar
kristologi yang selama ini berdakwah dengan cara dialog tanpa kekerasan.
Ceramah beliau yang memukau tentang Tauhid, tersebar luas dan disaksikan jutaan
orang di seluruh dunia.
Setiap pesan dakwah yang disampaikan, tentang
kebenaran Al Qur’an, telah membuka mata dan hati umat beragama di dunia menjadi
tertarik dengan Islam, sehingga tak sedikit yang mengucapkan syahadat dan
memilih untuk menjadi seorang muslim yang taat.
Namun karena itu pula dai asal Mumbai, India itu
kini distigmakan sebagai “Orang yang berbahaya di dunia”, dicap sebagai tokoh
Islam radikal, ekstrimis, bahkan teroris.
Sejak kedatanganya ke Indonesia, Rabu (1/3/2017)
lalu, banyak pihak yang tidak suka dengan kehadirannnya. Terutama dari kalangan
kafirin karena mereka kalah argumentasi, lalu melakukan stigmatisasi dengan
tuduhan teroris.
"Seperti kita ketahui, musuh-musuh Islam
selalu menggunakan cara untuk mencegah saya datang ke suatu negara dengan
tuduhan membawa paham radikalisme dan terorisme," kata DR Zakir Naik dalam
wawancara eksklusif setibanya di Indonesia.
"Kalau saya dibiarkan masuk ke Indonesia, ada
pihak yang tidak suka, jika puluhan ribu, ratusan ribu bahkan jutaan orang akan
tertarik pada Islam. Pesan damai yang saya sampaikan dihadapi dengan membangun
citra negatif tentang saya," lanjut DR Zakir Naik.
Berikut selengkapnya wawancara DR Zakir Naik
dengan sejumlah jurnalis muslim yang tergabung dalam Forum Jurnalis Muslim
(Forjim) di Jakarta, Jum’at (3/3/2017).
Bagaimana pandangan anda
tentang Muslim Indonesia?
Ini adalah kunjungan kedua saya ke Indonesia.
Sayang senang bisa berada disini, terlebih Indonesia adalah negara muslim
terbesar di dunia.
Bagaimana pandangan anda soal
Islamophobia yang terjadi di seluruh dunia. Bukan hanya di Barat, tapi juga di
negeri muslim sendiri. Metode dakwah seperti apa untuk menghadapi kelompok
Islamophobia?
Sekarang ini senjata terhebat di dunia adalah
media. Melalui media, putih bisa jadi hitam atau sebaliknya. Saat ini, banyak
proaganda negatif terhadap Islam di sejumlah media, baik online, televisi,
koran, maupun majalah. Harus ada langkah untuk memperbaiki image yang salah
tentang Islam.
Karena itu, kita harus gunakan cara dan media yang
sama untuk meluruskan persepsi yang salah tentang Islam.
Sayangnya, kita sebagai muslim masih terbelakang
dalam penguasaan di bidang media. Sudah saatnya, kita gunakan media yang
terbaik dan paling modern untuk menyikapi kesalahanpahaman pihak tertentu
tentang Islam.
Anda dicap sebagai tokoh
Islam radikal, bahkan kepala anda dihargai dengan 5 juta rupee atau 1 miliar?
Tanggapan anda?
Sebagaimana kita ketahui, Pemerintah India
sekarang ini sangat anti terhadap Islam dan merupakan ekstrimis Hindu. Selama
ini saya sudah 25 tahun berdakwah, menyampaikan kebenaran Islam di seluruh
India dengan cara yang damai. Dan itu tidak masalah. Tapi, pemerintah India
yang sekarang tidak senang apa yang saya lakukan. Apalagi, sudah puluhan ribu
bahkan ratusan ribu orang Hindu India yang masuk Islam.
Menyebut saya radikal, ekstrimis, teroris, adalah
alasan yang diada-adakan pemerintah India saja.
Memang benar, ada seorang pendeta perempuan Hindu
yang memberikan sayembara berhadiah untuk bisa membunuh saya. Bagi yang bisa
membunuh saya, dihargai 5 juta rupee atau senilai Rp. 1 miliar.
Cara kekerasan itu dilakukan, karena mereka tak
pernah menang dalam berdebat. Mereka pasti kalah ketika berhdapan dengan dalil
Al Qur’an, sehingga
yang
bisa mereka lakukan adalah dengan cara kekerasan.
Sejak anda datang ke Indonesia, ada pihak-pihak
yang tidak suka dengan kehadiran anda disini. Bahkan ada yang bilang, anda
seharusnya tidak lolos masuk ke Indonesia dengan tuduhan anda sebagai tokoh
radikal. Tanggapan anda?
Allah menjelaskan dalam Al Qur’an surat al
Hujurat ayat 6. Jika menerima informasi, sebaiknya dilakukan tabayun terlebih
dahulu. Sebab, kalau tidak, akan merugikan seseorang.
Seperti kita ketahui, musuh-musuh Islam selalu
menggunakan cara untuk mencegah saya datang ke suatu negara dengan tuduhan
membawa paham radikalisme dan terorisme.
Kalau saya dibiarkan masuk ke Indonesia, ada
pihak yang tidak suka, jika puluhan ribu, ratusan ribu bahkan jutaan orang akan
tertarik pada Islam. Pesan damai yang saya sampaikan dihadapi dengan membangun
citra negatif tentang saya.
Hingga saat ini, saya sudah memberi ceramah
lebih dari 2000 kali. Saya justeru akan menantang jika ada ceramah yang
mempromosikan radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Yang selama ini terjadi
adalah orang-orang yang suka memotong-motong ceramah saya, seperti halnya
memotong ayat Al Quran. Sebagai contoh, jangan dirikan shalat saat mabuk. Tapi
dipotong, kalimatnya menjadi jangan dirikan shalat. Belum ada dalam sejarah,
propaganda negatif kepada Islam dengan menggunakan media begitu gencarnya
(seperti saat sekarang ini).
Dua tahun lalu (2 Maret 2015), saya menerima
penghargaan tertinggi dari Pemerintah Saudi “King Faisal Award”, semacam Nobel
Prize dalam dunia Islam untuk pelayanan kepada Islam. Apakah mungkin, Kerajaan
Saudi Arabia yang memiliki intelijen negara memberi penghargaan tertinggi
kepada seorang teroris?
Saya juga menerima penghargaan tertinggi kedua
dari Penguasa Dubai dari keluarga al Makhtoum. Apakah mungkin Penguasa Dubai
yang juga memiliki intelijen negara, memberi penghargaan tertinggi kepada
seorang teroris. Itu pun tidak mungkin. Itu semua itu hanya propaganda negatif
saja.
Tiga tahun yang lalu, saya juga menerima
penghargaan tertinggi dari Kerajaan Malaysia, apakah intelijen negara tidak
tahu kalau ada seorang teroris diberi penghargaan. Itu mustahil.
Saya banyak menerima undangan dari Kepala Negara
Islam di seluruh dunia, apakah mungkin mereka mau mengundang dan bertemu dengan
seorang teroris?
Baru kali ada seorang penerima penghargaan
sebagai orang yang tertuduh. Orang itu hanya Zakir Naik.
Apa pesan anda untuk melindungi akidah umat
Islam, khususnya di Indonesia?
Pesan yang paling penting untuk saya sampaikan
kepada muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah baca dan pelajari Al
Qur’an dengan baik, dan pahami dengan benar.
Meski Al Qur’an berbahasa Arab yang tidak kita
pahami, hendaklah membaca terjemahan dan tafsirnya agar dipahami maknanya.
Selain Al Qur’an, juga bacalah dan kitab-kitab hadits shahih.
Saya berpesan kepada saudara saya sesama muslim
diseluruh dunia, agar tidak terpancing, terpecah untuk hal-hal yang kecil. Umat
Islam harus bersatu dalam urusan yang besar. Dalam QS. Ali Imran ayat 103,
Allah mengingatkan kita umat Islam agar bersatu dan jangan berpecah belah.
Inilah pesan yang sangat jelas dan penting.
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعً۬ا
وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ
أَعۡدَآءً۬ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ
إِخۡوَٲنً۬ا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم
مِّنۡہَاۗ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ
تَہۡتَدُونَ
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
[agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu [masa Jahiliyah] bermusuh musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS Ali Imran: 103)
(Sumber: Arrahmah)
0 Response to "Ngeri-Ngeri Sedap , Nih Jawaban Jawaban Telak DR Zakir Naik Atas Tuduhan "TERORIS": Musuh-musuh Islam Tak Mampu Debat, Hanya Bisa Mencap"
Posting Komentar