ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga mengatakan, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan kemeja putih saat mencoblos di TPS 04 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/4), dinilai memiliki sinyal pesan tersendiri.
Pasalnya kemeja putih selama ini diidentikan menjadi ciri khas baju kebesaran Anies Baswedan- Sandiaga Uno.
“Tadinya, saya tidak percaya. Kok Jokowi berani tampil sevulgar itu. Kan kita semua tau, itu (kemeja putih) adalah seragam kebesaran Anies-Sandi,” kata Rico di kawasan Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Baca Juga : Imbas Ahok Kalo, Netizen : "Kang Emil Belum Terlambat Untuk Minta Maaf Sama Gerindra dan PKS, Belajarlah dari Pilkada DKI"
Rico menilai, apa yang dipertontonkan Jokowi yang berani mengenakan kemeja putih adalah simbol politik yang sangat terang benderang.
“Jokowi ini orang Jawa, tentu dia cukup mahir menyampaikan pesan kepada kawan maupun lawan politiknya melalui simbol-simbol begitu. Kali ini saya bilang Jokowi mulai berani dan tidak lagi sungkan sama Megawati Soekarnoputri,” kata Rico.
Jokowi, jelas Rico, sedang ingin menyampaikan kepada pubik bahwa sejatinya dia tidak menghendaki Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI 2017-2022.
“Jadi, melalui kemeja putih itu, Jokowi hatinya ke Anies-Sandi. Saya kira keputusan itu merupakan menifestasi dari dalam dirinya, bahwa dia memang sudah tidak nyaman dengan Basuki,” ungkap Rico.
Baca Juga :EFEK AHOK KEOK DJAROT MELOROT
“Artinya ini apa? Sebagai petugas partai, Jokowi mulai berani menunjukkan ketidakpatuhannya kepada sang Ketua Umum PDIP. Kita tahu, Megawati adalah orang yang paling ngotot memenangkan Basuki,” terang Rico.
Karenanya, Rico memprediksi, dalam waktu yang tidak lama Jokowi akan menanggung risiko politik yang menurutnya bisa berakibat fatal.
“Saya yakin, sebagai politisi senior Megawati pasti mampu membaca ‘genderang perlawanan’ Jokowi. Atau sekurang-kurang, Megawati akan mengevaluasi tentang loyalitas petugas partainya, yang bernama Jokowi,” cetus Rico.
“Kalau Megawati sudah tersinggung, bukan tidak mungkin Jokowi akan diganggu oleh PDIP di sisa masa kepemimpinannya. Ini menarik, karena biar bagaimanapun taring Jokowi yang statusnya adalah Presiden akan memberi perlawanan yang sengit, bukan tidak mungkin PDIP nantinya malah akan direbut oleh Jokowi sebelum Pileg 2019,” pesan Rico.
Diketahui, pagi tadi Jokowi menyalurkan hak suaranya di TPS 4 Universitas Bank Mandiri, Gambir, Jakarta Pusat. Ia datang bersama Ibu Negara Iriana Jokowi.
Pantauan di lokasi, Jokowi mengenakan kemeja putih sementara istrinya memakai baju pink.
Usai mencoblos, Jokowi sempat memberikan keterangan pers. Di hadapan wartawan Jokowi mengatakan siapa pun pemenangnya harus diterima secara lapang dada. “Kita semua bersaudara,” ucapnya singkat.
[sumber]
0 Response to "AMARTA: Tak Lama Lagi Jokowi akan Menanggung Resiko Politik yang Bisa Berakibat Fatal"
Posting Komentar